Kota Washington — Jaksa federal mengajukan tuntutan pidana terhadap para pemimpin senior Hamas atas kematian sedikitnya 43 warga negara Amerika di Israel pada 7 Oktober 2023, menurut dokumen dakwaan yang dibuka pada hari Selasa.
Militan pimpinan Hamas menewaskan lebih dari 1.200 orang 7 Oktoberdan menculik sekitar 250 orang di Israel. Pada bulan Desember, Jaksa Agung Merrick Garland mengatakan Departemen Kehakiman sedang menyelidiki serangan tersebut.
“Sampai dengan tanggal Pengaduan ini, setidaknya 43 warga negara Amerika termasuk di antara mereka yang terbunuh, dan setidaknya sepuluh warga negara Amerika disandera atau masih belum diketahui keberadaannya,” kata pengaduan pidana yang diajukan pada hari Senin.
Jaksa mendakwa keenam terdakwa atas tindakan yang dilakukan sebelum dan sesudah serangan 7 Oktober, termasuk terorisme, konspirasi pembunuhan, dan penghindaran sanksi. Para terdakwa diidentifikasi sebagai Yahya Sinwar, pemimpin Hamas; Ismail Haniyeh, mantan ketua Politbiro Hamas; Mohammad Al-Masri, panglima tertinggi Brigade al-Qassam; Marwan Issa, wakil komandan Brigade al-Qassam; Khaled Meshaal, kepala kantor diaspora Hamas, dan Ali Baraka, kepala Hubungan Nasional Luar Negeri Hamas.
Haniyeh, Al-Masri dan Issa telah meninggal dunia, dan tiga orang lainnya masih buron.
“Dakwaan yang diungkapkan hari ini hanyalah satu bagian dari upaya kami untuk menargetkan setiap aspek operasi Hamas. Tindakan ini tidak akan menjadi yang terakhir,” kata Jaksa Agung Merrick Garland dalam sebuah pernyataan.
Pada hari Minggu, Pasukan Pertahanan Israel mengatakan enam sandera yang ditawan Hamas ditemukan tewas di Gaza, termasuk warga negara Israel-Amerika Hersh Goldberg-Polin, yang dimakamkan hari Senin. Pejabat Israel mengatakan mereka telah dibunuh sesaat sebelum ditemukan di sebuah terowongan di daerah Rafah. Tujuh warga negara Amerika diyakini termasuk di antara mereka yang masih disandera.
“Kami sedang menyelidiki pembunuhan Hersh, dan setiap pembunuhan brutal warga Amerika, sebagai tindakan terorisme. Kami akan terus mendukung seluruh upaya pemerintah untuk membawa pulang warga Amerika yang masih disandera,” kata Garland.
Lebih dari 40.000 orang telah tewas di Gaza sejak Israel melancarkan responsnya terhadap serangan Hamas, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas.
Menurut seorang pejabat Departemen Kehakiman, tuduhan terhadap para pemimpin Hamas diajukan pada bulan Februari dan dirahasiakan “untuk mempersiapkan Amerika Serikat dalam menahan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dan para terdakwa lainnya.”
“Setelah meninggalnya Haniyah dan perkembangan terkini di wilayah tersebut, tidak perlu lagi merahasiakan tuduhan tersebut,” kata pejabat itu.