Seorang atlet Uganda yang tinggal di Kenya diserang dan dibakar oleh pacarnya dan sedang menerima perawatan atas luka bakar di 75% tubuhnya, kata polisi.
Rebecca Cheptegei, pelari jarak jauh yang finis di posisi ke-44 di Olimpiade Paris 2024diserang di rumahnya di wilayah barat Trans Nzoia County. Kondisinya kritis hingga Selasa, BBC melaporkan.
Komandan Polisi Trans Nzoia County, Jeremiah ole Kosiom, mengatakan pada hari Senin bahwa pacar Cheptegei, Dickson Ndiema, membeli satu jerigen bensin, menuangkannya padanya dan membakarnya saat bertengkar pada hari Minggu.
“Kondisinya tampak serius dengan luka bakar di wajah dan perban,” kata seorang staf MTRH kepada AFP, yang meminta namanya dirahasiakan karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media.
Laporan polisi tidak menyebutkan apakah anak-anak Cheptegei terluka dalam serangan itu.
Ndiema juga mengalami luka bakar, dan keduanya menerima perawatan khusus di Rumah Sakit Pendidikan dan Rujukan Moi di kota Eldoret.
Orangtua Cheptegei mengatakan putri mereka membeli tanah di Trans Nzoia agar dekat dengan banyak pusat pelatihan atletik di daerah itu.
Sebuah laporan yang diajukan oleh kepala suku setempat menyatakan bahwa pasangan itu terdengar bertengkar memperebutkan tanah tempat rumah itu dibangun sebelum kebakaran terjadi.
Federasi Atletik Uganda menyampaikan penyesalannya atas insiden tersebut, dengan mengatakan Cheptegei telah “mengalami cedera parah.”
“Ini menyusul insiden yang melibatkan pacarnya yang berkebangsaan Kenya yang menuangkan bensin dan membakarnya,” katanya dalam sebuah pernyataan di media sosial.
Tren kekerasan berbasis gender yang mengkhawatirkan
Serangan itu menandai insiden kekerasan berbasis gender terbaru yang mengerikan di negara Afrika Timur tersebut.
Sebuah laporan oleh Biro Statistik Nasional Kenya yang diterbitkan pada Januari 2023 menemukan bahwa 34 persen perempuan di Kenya telah mengalami kekerasan fisik sejak usia 15 tahun.
Dikatakan bahwa perempuan yang “sudah menikah lebih mungkin mengalami kekerasan”, dengan mencatat bahwa 41 persen dari perempuan tersebut melaporkan kejadian dibandingkan dengan 20 persen perempuan yang belum menikah.
Serangan terhadap Cheptegei terjadi dua tahun setelah atlet kelahiran Kenya Damaris Mutua ditemukan tewas di Iten, pusat lari terkenal di dunia di Lembah Rift di bagian barat negara itu.
Kematiannya menyusul pembunuhan pelari pemecah rekor Agnes Tirop25, yang ditemukan tewas ditikam di rumahnya di Iten pada tahun 2021.
Mantan suami Tirop, Emmanuel Ibrahim Rotich, diadili atas pembunuhannya pada tahun 2023. Ia membantah tuduhan tersebut. Sidangnya masih berlangsung.
AFP berkontribusi pada laporan ini.