Kota Sydney —Polisi Australia pada hari Senin mengatakan mereka telah meluncurkan pencarian internasional terhadap seorang pria yang dituduh menuangkan kopi panas ke bayi berusia sembilan bulan, yang menyebabkan luka bakar serius.
Paul Dalton dari Kepolisian Queensland mengatakan seorang tersangka berusia 33 tahun melarikan diri dari negara itu beberapa hari setelah melakukan kejahatan “paling pengecut” yang pernah dilihat detektif tersebut dalam kariernya selama puluhan tahun.
Bayi itu sedang berada di sebuah piknik keluarga di sebuah taman di Brisbane pada akhir Agustus ketika seorang pria, yang diyakini sebagai seorang pekerja keliling, menyiramkan kopi panas ke wajah dan anggota badan bayi itu. Bayi itu “mengalami luka bakar serius” dan memerlukan beberapa operasi, kata polisi.
Polisi tidak tahu apa motif pria itu. Ia tidak dikenal oleh keluarganya dan kini diyakini berada di negara yang tidak disebutkan namanya. Ia dituduh bermaksud menyebabkan cedera tubuh yang serius — dakwaan yang dapat dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Menurut jaringan mitra CBS News, BBC News, tersangka terbang dari bandara Sydney enam hari setelah insiden di taman, dan sekitar 12 jam sebelum petugas dapat mengonfirmasi identitasnya. Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia adalah warga negara asing berusia 33 tahun. Menurut BBC, ia diyakini telah bepergian ke Australia berulang kali sejak 2019 untuk bekerja dan diketahui memiliki alamat di negara bagian New South Wales dan Victoria.
Dalton mengatakan polisi mengetahui negara tempat pria itu diduga berada, tetapi mereka tidak mengidentifikasi atau memberikan rincian lebih lanjut karena dapat membahayakan upaya penangkapannya. Ia mengatakan kerja polisi yang “gigih dan penuh tekad” tidak akan berhenti sampai pria itu ditangkap dan diadili.
“Kami akan terus maju sampai kami menemukan Anda,” katanya, seraya menambahkan bahwa kepolisian “berkomitmen penuh untuk melakukan segala hal yang mungkin dapat kami lakukan secara sah untuk membawa orang ini kembali ke sini guna diadili.”